kemarin, tanggal 9 Juni
2013 setelah training leadership dari
IT saya memutuskan ke pameran komputer JEC. Seperti biasa, saya sendirian ke
pameran. Sudah kebal bila bertemu teman dan mereka menyapa "sendirian dev? kayak anak hilang hehehe"
niatnya sih mau beli
modem, tapi ragu-ragu karena USB laptop saya sedang rusak :( akhirnya
mengurungkan niat beli modem dan mulai mencari stand Acer, berpikir siapa tau ada penjaga stand yang mau bantu benerin laptop saya. Stand Acer ada di paling depan dan kebetulan banyak mas-mas
penjaga.
"Maaf Mas, boleh nanya nggak?"
"Boleh Mbak, mau nanya apa?"
"USB laptop saya kok nggak bisa detect
flashdisk kenapa ya?"
setelah agak lama
nanya-nanya akhirnya tau penyebabnya, windowsnya
kena VIRUS T^T dan karena saya pake windows
ori, jadi install ulang agak lama
dan mahal, wah jadi serba salah ya pakai windows
ori. Huhu :”
"tunggu 2 jam ya Mbak?"
"wah lama banget, oke saya tinggal aja ya Mas"
...dan saya pergi ke
Musholla JEC untuk 'menenangkan diri'...
disana belum adzan maghrib,
tapi nggapapalah siap-siap.
Setelah shalat Maghrib,
saya duduk di pojok Musholla sambil tilawah, karena mukena disana terbatas
sedangkan jama'ah yg datang semakin banyak, saya meminjamkan mukena saya ke
seorang Ibu..
saya masih tilawah, dan
tiba-tiba ibu yang pinjem mukena datengin saya lalu duduk disamping saya..
"Mbak, boleh pinjem Qur'annya?"
"oh boleh sekali Ibu, silakan :)"
"makasih ya Mbak, saya kalau habis maghrib
belum tilawah rasanya ada yg kurang, kebetulan ikut ngisi stand dan tadi lupa
bawa Qur'an."
(kemudian saya malu)
Setelah beliau membaca
Qur'an, beliau mengembalikannya dan mulai ngobrol dengan saya...
"kuliah dimana, Mbak?"
"UGM, Bu.."
"kalau anak saya di UII, tapi belum serajin Mbak yang bawa Qur'an gini kemana-mana"
(astaghfirullaah, ALLAH Yang Maha menutupi aib-aib saya)
"ah kebetulan aja kok Bu ini lagi bawa, hehe"
"saya mulai rajin baca Qur'an sejak saya
darah tinggi dan dirawat di RS berhari-hari Mbak"
"lho, Ibunya nggak gemuk kok darah tinggi?"
"saya memang nggak gemuk Mbak, tapi saya dulu
pernah mengalami masalah yg luar biasa hebat"
...dan dari sini Ibu tsb
mulai menceritakan kehidupannya di Bandung, dari awal beliau merintis usaha,
mempunyai rumah mewah, banyak mobil hingga suatu hari usahanya bangkrut, dan
suaminya dipenjara karena tidak mampu melunasi hutang... MasyaALLAH, sungguh
saat itu hati saya bergetar, disaat seperti itu, saudara-saudara beliau bahkan
orangtua beliau meninggalkan beliau karena malu dan tidak mau kenal lagi..
si Ibu yang dulunya jauh
dari ALLAH karena kenikmatan dunia, mulai mendekat kepada ALLAH... Saat
suaminya dipenjara, beliau mencari rizki sendiri dan sering mendatangi
masjid-masjid untuk mengadu kepada ALLAH. Ibu itu sadar bahwa selama ini beliau
belum ikhlas dan hanya mengharapkan bantuan manusia. Ya begitulah, jika
kita berharap pada manusia, pasti kecewa...
Beliau pindah ke Jogja
beberapa tahun lalu, hanya mengontrak di ruangan 4x6 meter. Dan Alhamdulillaah
saat ini beliau sudah mempunyai 2 toko komputer. Usaha dari NOL, usaha yang dibangun
dengan rasa ikhtiar yang lebih-lebih kepada ALLAH :') ah luarbiasa!
"bisa membayangkan Mbak, bagaimana rasanya
jika dulunya serba mewah lalu tiba-tiba tinggal di kontrakan sempit hanya
beralaskan tikar? saya mulai membangun usaha lagi dari awal. dari NOL, dan saya
membangunnya dengan rasa tawakal kepada ALLAH.."
JLEB... mata saya mulai
memerah dan hidung memanas, tapi saya tahan agar tidak menangis..
cerita itu berlanjut
seiring jama'ah yang lalu lalang untuk shalat, mungkin banyak jama'ah yang
heran melihat Ibu itu menangis disamping saya.
Namun saat itu kami tidak
perduli, kami sedang membicarakan ALLAH, kami sedang berbicara tentang
rencana-NYA yang begitu indah, tentang bagaimana cara ALLAH menyadarkan
hamba-NYA untuk kembali kepada-NYA dengan cara yang luar biasa...
saya merasa bersyukur
laptop saya diservis di JEC, kalau tidak diservis mungkin saya tidak menunggu
di pojok Musholla dan ibu tersebut tidak berbagi hikmah pada saya.
Ah, sejatinya semua
kejadian telah diatur ALLAH dengan indah. Bahkan daun gugur dimalam hari yang
gelap gulita tak luput dari-NYA. AllahuAkbar! :’)
diakhir pertemuan itu,
saya hanya berbicara sedikit,
"terimakasih atas
pelajaran yang begitu berharga ya Bu, saya tidak tau mengapa kita dipertemukan
disini, dirumah ALLAH. Saya hanya yakin, pertemuan ini atas izin ALLAH. Semoga
Ibu selalu diberi kekuatan iman dan semakin dekat dengan ALLAH."
saya bersyukur sekali,
beberapa kali bertemu dengan orang-orang baru namun entah mengapa mereka begitu
mudah menceritakan kehidupannya kepada saya.
Sebulan yang lalu, saya
berkenalan dengan seorang mahasiswi UGM di sebuah bus. Dan entah mengapa
setelah beberapa menit ngobrol beliau bercerita tentang pekerjaannya,
keluarganya, Ayahnya yang sakit keras dan sudah meninggal, Ibunya yang
setiap minggu minta ditransfer uang untuk kehidupan sehari-hari... disaat
mahasiswa yang lain mengeluhkan kiriman dari orangtua yang belum datang, beliau
kuliah sambil bekerja keras demi menransfer uang kepada keluarganya. Ma syaa
Allah...
Yaa Rabb, hamba percaya
semua telah KAU atur dengan sangat rapih. Terimakasih atas pertemuan-pertemuan
berhikmah dari hamba-MU yang lain. Kau Maha Cinta dari Segala Maha :')