Jumat, 18 Mei 2012

Touching Story.

dulu ketika Kamel ikut UMPTN, hari pertama Matdas cuma ngisi 3 soal, tapi yakin semua bener.

hari kedua telat 29 menit, terus diomelin panitia di depan kelas: “1 menit lagi kamu telat, gak boleh masuk ruangan ini!!!!!!

“jiper..nge-down..malu…karena peserta seruangan itu ngeliatin Kamel,
padahal Kamel gak kenal mereka sama sekali karena diacak dari berbagai
sekolah.

jiwa seorang amel remaja berusia 17 tahun ketika itu tentunya beda
banget kalo dibandingin sama keadaan Kamel sekarang yang jauh lebih PD
tampil di depan banyak orang. terus dalam waktu 61 menit kemudian, Kamel
harus mengumpulkan segenap kepercayaan diri sendiri. memaafkan diri
sendiri karena sebelumnya habis memaki-maki diri sendiri juga, dan
berdamai dengan kenyataan…mengelap keringat karena lari-lari,
mengeluarkan pensil yang patah dari kotak pensil, kipas-kipas karena
keringatan, dan berusaha fokus walau air mata menetes di pipi karena
malunya luar biasa.

sadar bahwa usaha Kamel nggak bakal mengantarkan Kamel sampai ke
gerbang masuk Psiko UI (TO terakhir Kamel waktu itu masih minus 144
menuju Psiko UI!), Kamel teringat pesan pengajar Geografi Bu Pretiwi
ketika hari terakhir super intensif masuk: “maka berdoalah kamu
sebanyak-banyaknya, sekhusyu’-khusyu’nya… karena kekuatan doa itu luar
biasa dahsyatnya. terutama doa dari ibu…menembus langit”usai hari ke-2
UMPTN, Kamel langsung sungkeman sama ibu kandung dan neneknya Kamel
yang mendidik Kamel dari kecil, kamel minta restu dan doa dari
mereka…sebenarnya mereka nggak setuju Kamel masuk psikologi, idealnya
orang tua kalo punya anak di IPS pengennya ya masuk FE, kerja di
bank..bukannya malah ngurusin orang sakit jiwa, atau malah anaknya yang
berobat jalan di psikologi!begitulah anggapan mereka ketika itu.

tapi karena mereka nggak tega juga kali ya ngeliat kamel yang kecil
mrikintil dan mungil ini, akhirnya mereka merestui.Kamel juga masih
terus sholat dhuha-tahajud-dan puasa senin kamis.walau kata temen2: “lu
ngapain mel masih rajin ibadah, kan UMPTN-nya udah lewat?”ada lagi teman
yg nyindir: “ah elo meL..ibadah kalo ada maunya doang. kalo lagi seneng
aja lu boro2 ibadah!”Kamel jawab, “masih mending gw… daripada elo, udah
nggak ngelakuin, bisanya cuma nyindir doang!”bagi Kamel, UMPTN memang
udah lewat… tapi bukankah pengumuman hasil itu lebih penting? dan itulah
yang belum lewat. saya tidak mendoakan yang jelek bagi orang lain, tapi
berharap boleh dong?apa salahnya saya berharap:”ALLAH MAHA
PEMBOLAK-BALIK HATI, SEMOGA PENGAWAS ITU DIBALIK HATINYA DAN SEMOGA
KERTAS LEMBAR JAWABKU SELAMAT SAMPAI TUJUAN AKHIRNYA (baca:scanner)”

dan ketika hari pengumuman itu tiba… (dulu hanya lewat koran pagi,
belum ada kerjasama dengan internet).kamel dan papa kamel nungguin
tukang koran langganan lewat di depan rumah sejak jam 5.30 pagi.biasanya
jam segitu dia udah rajin ngelempar koran ke rumah.mama kamel lagi
dinas ke jepang, dan beliau terus telpon nanya kabar pengumuman
UMPTN.dengan jeda waktu antara tokyo-jakarta beberapa jam, beliau terus
menerus ngaji di sana, di detik2 kamel nunggu pengumuman UMPTN via
koran.



kamel
tanya, “ngapain lagi mama ngajiin aku? kan hasilnya udah pasti keluar,
nggak ada yang bisa diupayakan lagi ma…”. “lho..” jawab beliau, “hasil
memang udah keluar, tapi mama ngajiin untuk keikhlasan batin kamu andai
kamu nggak diterima… jangan sampai kamu shock.”wuahh..makin nyesek dada
kamel ketika itu.semakin terbebani…takut mengecewakan orang tua.mana
tukang koran gak lewat-lewat pula!dulu belum zaman HP, gak bisa nitip
temen SMS minta liatin nomer.apalagi zaman buku muka (facebook),
belooommm…!
jam 6…

6.30…

jam 7…

7.30

“pa, kaya’nya ini udah firasat buruk deh. tukang koran aja ogah lewat
rumah kita…” mata kamel udah berkaca-kaca ketika itu. papa kamel gak
jawab, cuma ngusap2 rambut kamel. duhhh..ngomong apaan kek gitu yang
bisa nguatin batin saya!kaya’nya beliau juga udah mikir hal yang sama.
atau entah apa lah, tapi yang jelas beliau masih nemenin kamel berdiri
di depan gerbang rumah nunggu tukang koran lewat. setiap kali ada suara
motor lewat, leher kami selalu melongok ke ujung gang komplek rumah,
berharap tukang koran itu datang.

“kalo jam 8 nggak lewat juga, kita cari koran di depan,” kata papa.
yah, setidaknya keluar juga omongan dari mulutnya. jam 8 kurang
dikiiiiittt bangettt…dateng dah tuh tukang koran, “maaf pak, korannya
abis terus saya jadi balik 3X ke agen ngambil lagi. tapi buat rumah ini
mah udah prioritas. hehee…nunggu pengumuman ujian juga ya
mbak?”ahhh…nggak sempet jawab! langsung kamel rebut koran dari
tangannya, dan buru2 cari nomor peserta kamel….keriting tuh mata karena
dulu pengumumannya berdasarkan urutan nomor peserta, bukan kaya’
sekarang berdasarkan jurusan.
081..

Amalia Sekar Wulan
“wuaahhh…papa! itu namaku lulus!”

“liat yang bener, kali aja ‘amalia sekar wulan’ yang lain, bukan
kamu.”iishhh… si papa, emang ada berapa ‘amalia sekar wulan’ sih di
dunia ini? kalo nama asep surasep mungkin pasaran, tapi tidak dengan
namaku! sampe 3 kali saya memastikan nomor dan nama itu cocok dengan
punya saya. “bennner pa, ini aku! aku luluss pa! aku lulusss!!!!”
“lihat dulu lulus di pilihan ke-berapa?”

oiya! saking senengnya sampe lupa. telunjukku memastikan lurus, 3X
juga nama itu sederet dengan kode psiko ui, bukan kode jepang ui. “Psiko
UI pa, pilihan pertama! aku diterima di pilihan pertama pa, impian aku
pa!!!!!”wuahhhh papa yang seumur hidup nggak pernah saya lihat menangis,
kali ini ada air mata menetes di pipinya. langsung kami berpelukan dan
sujud syukur lah kami. alhamdulillah ya Allah…. ternyata semua doa itu
Kau kabulkan. mungkin kalo ada tetangga lewat dan kebetulan ngeliat,
mereka pasti bingung, “nih anak ama bapak ngapain sujud-sujud di garasi
pagi-pagi?”hehee..

dering telpon rumah membangunkan sujud panjang kami.”gimana mbak?”
kata suara di ujung telpon sana. mama saya. isengin dulu lah.
“aku….nggak diterima ma….””ya udahlah mbak, gak apa2 ya, yang ikhlas…
Allah udah siapin ganti yg lebih baik kok..””aku belum selesai ngomong
ma…””kenapa?””aku nggak diterima di pilihan kedua….””maksudnya?””soalnya
aku diterima di pilihan pertama..””Psikologi?””iya dong… heheee..”

“alhamdulillah….” sambil sesenggukan mamanya kamel mengucap syukur .
dan setelah itu bener2 nggak terdengar suaranya lagi, terisak nangis
dalam keharuan yang dalam karena doanya selama ini didengar
Allah.”halo..? halo? mama? maaaa…?”dan hanya isakan tangis yang kamel
dengar….yaaah…si mama… tadi ngajiin anaknya biar nggak shock, ternyata
malah dia sendiri yang shock^^nahhhh…..! dari cerita itulah wahai
adikku, semua siswaku tercinta…

jadi, bukan hanya upaya yang membuat kita lulus, tapi juga kekuatan
doa yang memberhasilkan kita. jangan bandingkan upaya kita dengan orang
lain. lihat dan ngaca dulu,bagaimana upaya kita? teman yang kelihatannya
nyantai kenapa bisa lulus daripada kita yang lebih rajin?mungkin
karena teman kita itu pada dasarnya lebih pinter, ngerjain soal sambil
merem aja udah selesai daripada kita yang harus mati2an belajar. periksa
lagi bagaimana cara-cara kita dalam berupaya. kalau dirasa sudah
optimal, periksa lagi bagaimana kekhusyu’an dan komunikasi kita dengan
Allah. kalau doapun sudah khusyu’, periksa lagi hati itu…apakah ada
kesombongan dan kemaksiatan di sana yang bisa menghalangi doa kita?

ingat, tinggal beberapa hari lagi SNMPTN. ini adalah senjata
pamungkas kamu untuk bisa masuk PTN tahun ini. kamu harus all out,
berjuang mati2an di sana. kamu bukan anak bodoh, karena buktinya kamu
bisa masuk SMA yang bagus! kamu mungkin hanya kurang berusaha. mungkin
masih sering menunda dan malas….dan patutkah kita malas sementara snmptn
tinggal beberapa hari lagi? patutkah seorang pejuang itu malas?

kita semua manusia yang lahir ke dunia ini adalah pejuang. kita
pernah mengalahkan 2 juta sel sperma lainnya menuju sel telur untuk
dibuahi menjadi zygote lalu embrio-janin, hingga akhirnya terlahir
sebagai bayi dan tumbuh sbg manusia dewasa skrg ini. nanti di snmptn
kita hanya perlu mengalahkan 400ribu saingan kita…tidakkah itu jauh
lebih sedikit daripada saingan kita dulu?
jangan khianati perjuangan kita dulu hanya dengan 1 kata: MALAS.

Tolong “share” ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat
memetik hikmah yang ada pada renungan di atas. Semoga dapat bermanfaat
bagi kehidupan kita, terimakasih.
( Sumber : motivationplannet.wordpress.com )

Kamis, 10 Mei 2012

Cinta?

“Kadang kita mengira sedang jatuh cinta, padahal tidak.
 Hanya nafsu yg menggelapkan akal & hati hingga (sok) merasa: INI CINTA!”
 
一Asma Nadia

Calon Penumpang Sukhoi Selamat Karena Sholat Dhuhur

Sore tadi nonton berita, keren!
ALLAHU AKBAR!!! :')
ngga berhenti decak kagumku kepada Yang Maha Besar <3
Akhirnya googling dan nemu beritanya secara LENGKAP! checkidot...


Beberapa penumpang yang namanya telah ada di manifes Sukhoi Superjet 100, batal ikut menumpang joy flight Sukhoi Superjet 100 yang hilang di Gunung Salak. Mereka batal menumpang karena waktu penerbangan mepet dengan solat zuhur.

“Memang untuk daftar manifes itu sudah didaftar dan ada beberapa orang di dalam daftar itu yang tidak jadi,” tutur perwakilan dari PT Tri Marga Rekatama, Sunaryo, dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/5/2012) malam.

Trimarga Rekatama merupakan perusahaan yang menjadi perantara antara Sukhoi dengan sejumlah maskapai calon pembeli produk pesawat dari perusahaan asal Rusia itu.

“Mereka tidak ikut karena nanggung untuk melaksanakan salat zuhur, nanti akan tertinggal pesawat,” papar Sunaryo. 

Sebaliknya, mereka yang sedianya tidak masuk daftar terbang, ada yang masuk menjadi penumpang.
Dalam kesempatan ini, PT Trimarga Rekatama memastikan di joy flight kedua pesawat ini, ada 50 orang yang diangkut.

“Flight kedua bawa 42 undangan dan 8 kru. Total pesawat tersebut membawa 50,” kata Sunaryo.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Basarnas Marsdya Sudaryatmo mengatakan pesawat berangkat pukul 14.12 WIB menuju Pelabuhan Ratu. Dan mulai hilang kontak pukul 14.33 WIB.

Kisah Lain tentang Calon penumpang yang batal naik pesawat tersebut yaitu  Suharso Monoarfa, istri dan anaknya batal naik pesawat Sukhoi Superjet100 yang jatuh di sekitar Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. 

Mantan Menteri Perumahan Rakyat ini menjelaskan kisahnya lolos dari musibah itu.
Suharso mengaku memang mendapat undangan dari Sukhoi untuk ikut dalam joy flight tersebut sebagai seorang pengusaha. Ia bersama sang istri dan anaknya, Andhika Monoarfa, sempat masuk ke dalam pesawat itu.

“Sempat foto-foto juga, lalu kita ditawari naik pesawat untuk demo flight,” Suharso lantas masuk dalam kabin pesawat.

Saat itu, ia sempat ragu apakah akan ikut penerbangan itu atau tidak. Terlebih lagi Suharso mengaku ada rapat sore nanti.

“Tadinya saya mau ikut terbang saja, kata istri saya tidak usah. Karena terbang satu jam nanti kelamaan,” jelasnya.

Akhirnya Suharso memutuskan batal terbang. Ia lalu diantar oleh perwakilan Sukhoi turun keluar dari kabin.

“Nama saya dan anak saya, ada di dalam daftar pesawat penumpang, tapi dicoret,” tutupnya.

sumber : http://ampets.wordpress.com/2012/05/09/calon-penumpang-shukoi-selamat-karena-sholat-dhuhur/