Alhamdulillaahirabbil'alaamiin
Alhamdulillaahirabbil'alaamiin
Alhamdulillaahirabbil'alaamiin
Kuucapkan rasa syukurku dengan takzim sore itu
Lagi lagi dan lagi
mata jiwaku seperti dibukakan oleh ALLAH.
DIA ingin aku melihat keadaan hamba-NYA yang
lain.
Mungkin karena aku sering...kufur ni'mat.
astaghfirullahal'adziim
:’(
Terlalu banyak pelajaran yang DIA berikan padaku setiap hari. BEGITU BANYAK.
Sampai-sampai kadang aku lupa mensyukurinya.
Aku terlalu sibuk dengan keinginan-keinginanku
yang belum terwujud.
Setiap pagi saat bangun tidur, betapa nikmatNYA tak bisa kuhitung satu per satu.
Mulai dari mata yang masih bisa melihat, udara
yang bisa kuhirup dengan mudah, keluarga yang beriman, tempat tinggal yang
nyaman, sarapan yang telah tersedia, air untuk mandi yang tinggal menyalakan
kran, ibadah dengan aman.
Fabiayyi'alaairabbikumaatukadzdziban
sampai di jalan raya kupicingkan mataku untuk
jeli menatap kedepan dan mengamati keadaan sekitar.
Melihat kendaraan yang begitu ramai, mereka sibuk
dengan urusannya masing-masing.
Dan, kami semua adalah milikMU ya Rabb..
Kulihat kakek yang setiap pagi mengayuh sepeda tua-nya untuk mengantar koran.
Kulihat kakek yang setiap pagi mengayuh sepeda tua-nya untuk mengantar koran.
Kulihat seorang Ibu yang mengayuh sepeda dengan
membawa jualan esnya.
Terkadang aku berpikir, apa Ibu itu tidak malu?
ah, peduli apa dengan malu!
rasa malu tidak akan membuat anak-anaknya
kenyang.
Kulihat setiap pagi ada seorang bapak
mengayuh...bukan sepeda..tapi kursi roda!
Bapak itu berpakaian rapi, lalu berusaha melawan terik
matahari dan mendorong kursi rodanya.
untuk apa lagi kalau bukan mencari nafkah? :')
Pernah suatu kali saat pulang dari kampus dan
sedang hujan, aku bertemu dengan bapak itu.sedang memakai jas hujan dan
mengayuh kursi rodanya.
Yaa Allah, aku malu ketika tadi sempat mengeluh
kehujanan, padahal aku naik motor. sedangkan beliau?
ah, aku berjanji nggak akan mengeluh lagi kalau
kehujanan.
Mudahkanlah rezeki kepada mereka yang mencari
nafkah dengan halal Ya Allah...
Fabiayyi'alaairabbikumaatukadzdziban
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?
(QS.Ar-Rahman:55)