Kemarin saat shalat Eidul Fitri lupa bawa catatan, hape, bahkan mukenah pun ketinggalan. Entah lagi mikirin apa waktu itu, mungkin lagi buru-buru jadi buyar. Alhamdulillaah, saya ke lapangan pakai gamis, kerudung syar’i lengkap dengan kaus kaki, jadi nggak pake mukenah pun bisa shalat. hehe bisa dibayangkan jika saya kemarin ‘hanya’ pakai celana ketat tanpa kaus kaki?
itulah mengapa,
sebenarnya saat shalat dan di kehidupan sehari-hari pakaian muslimah itu
sama-sama harus menutup aurat. Yuk shalihat, tutup auratmu :)
*oke lanjut… alhasil
khutbah khatib yang bagus hanya bisa saya rekam dengan ingatan saya. Ini dia
rangkumannya, semoga bermanfaat ^__^
Terkadang kita merasa bahwa ALLAH memberi kita kenikmatan beribadah lebih banyak dari yang lain, namun yakinkah bahwa segala amal & ibadah yg kita lakukan semua diterima ALLAH?
Shalat kita,
Puasa kita,
Tarawih kita,
Tilawah kita,
Yakinkah semua diterima
ALLAH?
Maka, sejatinya amal
& ibadah kita harus dibarengi dengan berdo’a agar amal & ibadah kita
diterima ALLAH.
Ibadah yang ALLAH suka
adalah yang berkesinambungan, walaupun sedikit.
Karena itu, dulu para
sahabat jika setelah Ramadhan apabila bertemu satu sama lain mereka bersalaman
dan saling mengucapkan,“Taqabbalallahu minna wa minkum. Shiyyamana wa
shiyamakum.”
Semoga ALLAH menerima
amalku dan amalmu, puasaku dan puasamu.
Bulan Ramadhan mewajibkan
setiap muslim berpuasa agar melatih kita menjadi orang yang bertaqwa,
Karena itu saat Bulan
Ramadhan berakhir, kita diharapkan semakin bertaqwa hingga bulan-bulan
selanjutnya.
Dengan apa?
Salah satunya dengan
terus memenuhi masjid-masjid.
Walau bulan Ramadhan
berakhir,
Qiyyamul’lail masih ada,
Tilawah masih ada,
Sedekah masih ada,
Puasa sunnah juga masih
ada,
Sesungguhnya
kebiasaan-kebiasaan di bulan Ramadhan telah melatih kita untuk terbiasa dengan
ibadah-ibadah yang disukai ALLAH.
Maka, apa yang
menghalangi kita untuk terus melakukan ibadah-ibadah tsb di bulan lain?
Mungkin setan-setan akan
lebih sering mengganggu, maka kita memohon pertolongan ALLAH agar dilindungi
dari godaan setan yg terkutuk.
***
Saat merayakan Idul Fitri
kita sering melihat baju dengan beragam warna, beragam corak, beragam model.
Itu adalah sunnatullah.
Kita tidak bisa memaksa
mereka untuk berpakaian yang seragam.
Seperti pohon mangga yang
tidak bisa dirubah menjadi pohon kelapa, pun pohon kelapa tidak bisa diubah
menjadi pohon durian.
Hikmah ini juga berlaku
untuk kehidupan sehari-hari,
Kita harus menghargai
jama’ah lain,
Karena sejatinya umat
muslim disatukan dengan kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah”
Kita tidak bisa memaksa
jama’ah lain untuk sama dengan jama’ah kita selama jama’ah mereka tidak
bertentangan dengan perintah ALLAH & Rasulullah.
Allahuakbar, Allahuakbar,
Allahuakbar
Walillahilhamd.
***
Tadi khatib juga berdo’a
untuk para ikhwanul mujahid di Palestina, Iraq, Afghanistan, Suriah.
MasyaALLAH.
Klaten, 8 Agustus
2013,
setelah shalat Eid
1434 H #latepost
0 komentar:
Posting Komentar